Info Rupiah Indonesia - kekhawatiran investor menjelang musim earnings perusahaan AS kian membebani Euro, yang harus anjlok terhadap USD dan Yen pada hari Selasa. Sentimen investor juga tergerus oleh komentar Presiden ECB, yang mengatakan jika mata uang tunggal tengah menghadapi resiko dari ketidakstabilan keuangan.
Yield obligasi Spanyol kembali merangkak naik setelah para menteri keuangan zona Euro berpendapat bahwa Madrid belum membutuhkan bailout.
Sementara Mario Draghi mengatakan kepada Parlemen Eropa di Brussels bahwa tidak ada alternatif penghematan yang dapat dilakukan para pejabat Eropa untuk memangkas defisit anggaran mereka, walaupun ada resiko bahwa tindakan tersebut akan memperdalam resesi ekonomi yang tengah mencengkeram kawasan tersebut.
Yen melemah terhadap sebagian besar dari 16 rival utamanya di tengah spekulasi bahwa People's Bank of China (PBOC) akan segera bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi terbesar ke-2 di dunia, yang meredam daya tarik mata uang safe haven.
Yen juga memperlambat laju penguatan terhadap USD setelah Deputi Direktur Manajer IMF, Naoyuki Shinohara, mengatakan bahwa pihaknya mendukung setiap upaya intervensi pemerintah Jepang untuk mengatasi pergerakan mata uang yang berlebihan di pasar mata uang.
Beberapa trader telah melihat PBOC menyuntikkan banyak likuiditas ke pasar, dan percaya jika PBOC akan kembali melakukannya. Kita mungkin akan melihat aksi jual Yen jika langkah tersebut benar-benar diluncurkan China.
IHSG Selasa kemarin berhasil menguat 12 poin (0,28%) ke level
4.280,250. Indeks LQ45 juga mengikuti pertumbuhan 2,689 poin (0,36%) ke
level 741,723.
Bursa Indonesia bersemangat dengan dorongan
saham-saham lapor dua. Faktor global dengan pemberian stimulus dari
pemerintah China menjadi faktor positif investor dalam bertransaksi.
Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) kembali
mencatatkan pelemahan pada penutupan perdagangan terakhir. Seluruh
indeks memerah yang dipimpin oleh Indeks Komposit Nasdaq dengan posisi
pelemahan 47,33 poin (1,52%) ke level 13,473.53.
Melemahnya Wall Street juga dipicu oleh spekulasi
buruknya laporan keuangan, serta adanya pemangkasan proyeksi
pertumbuhan ekonomi versi IMF.
Pada lantai perdagangan, broker penurunkan ekspektasi
saham Intel (INTC.O). Perusahaan processor terkemuka di dunia ini harus
rela sahamnya terjun bebas 2,7% ke posisi US$ 21,9 setelah adanya
laporan dari dua broker.
Pasar memandang, saham Intel tidak mampu berada di
level terbaik akibat pelemahan permintaan notebook di dunia. Saham
Microsoft (MSFT.O) juga tercatat turun 1,7% ke posisi U$29,28.
Indeks S&P pun mengalami pelemahan 14,4 poin
(0,99%) dan ditutup pada 1,441.47. Sembilan dari 10 sektor indeks
S&P berguguran. Sentimen harga minyak mintah dunia menyelimuti
pergerakan perdagangan di Bursa AS sepanjang Selasa kemarin, akibat
gangguan pasokan dari Timur Tengah.
Indeks S&P telah mengalami peningkatan 16%
sepanjang 2012, dan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Perusahaan seperti FedEx Corp, Caterpillar Inc dan Hewlett-Packard Co,
mulai menunjukan pelemahan laba akibat susutnya permintaan.
Analis pun memperkirakan indeks S&P cenderung kembali melemah 2,3% hingga akhir tahun.
Pada bagian lain, Indeks Dow Jones melemah 110,12 poin
(0,81%) ke posisi 13,473.53. Perdagangan di bursa AS tergolong rendah
dengan aktivitas transaksi 5,8 miliar lembar, dibandingkan rata-rata
harian di 2012 yang mencapai transaksi 6,52 miliar saham.
Euro Anjlok Terhadap USD dan Yen
Tuesday, October 9, 2012 | Permalink
Euro Anjlok Terhadap USD dan Yen
Reviewed by Author
on Tuesday, October 9, 2012
Rating: 4.5
Bagikan melalui: Twitter, Facebook, Delicious, Digg, Reddit
Labels:
Berita Ekonomi,
EUR USD,
info euro,
Yen melemah
0 comments:
Post a Comment