Info Rupiah Indonesia - Perlawanan Euro untuk meraih 1.2900 sepertinya terlihat tertahan untuk saat ini. Pada penutupan perdagangan kemarin Euro sempat ditutup di kisaran 1.2900, ketika kabar dari S&P secara mengejutkan memangkas rating hutang Spanyol menjadi BBB- dari sebelumnya BBB+ dengan outlook yang negatif, membawa Euro ke bawah area 1.2850.
Euro saat ini bergerak melemah di awal perdagangan sesi Asia, menembus 1.2850 saat sinyal bullish jangka pendek akhirnya harus menyerah pada keputusan S&P yang melakukan downgrade terhadap rating hutang Spanyol. Dalam pergerakan kejatuhan sebesar 25/30 yang terhapus, Euro terlihat mulai mencetak sesi rendahnya di Asia pada harga 1.2845 dari sebelumnya 1.2905 di penutupan sesi AS.
GBP beranjak menjauhi level terendah 1-bulan terhadap USD pada hari Rabu seiring investor mulai membeli mata uang Inggris ini pasca kejatuhan 3 sesi beruntun. Namun apresiasi GBP diperkirakan hanya bersifat sementara, mengingat lemahnya perekonomian dan prospek pengetatan lebih lanjut kemungkinan akan mendorong Bank of England untuk mencetak lebih banyak uang pada bulan depan.
International Monetary Fund (IMF) pada pekan ini telah memangkas proyeksi pertumbuhan Inggris, yang menunjukkan ekonomi akan menyusut sepanjang tahun 2012. Sementara pemerintah Inggris juga tengah dihadapkan pada masalah anggaran.
Tekanan terhadap bursa saham Amerika Serikat (AS) belum berhenti.
Hingga akhir perdagangan Rabu waktu setempat, Wall Street kompak
memerah.
Indeks S&P 500 mengalami penurunan 8,92 poin
(0,62%) ke posisi 1.432,56. Sedangkan indeks saham-saham teknologi
Nazdaq turun 13,24 poin (0,43%) ke 3.051,78, serta Dow Jones melemah
128,56 poin atau 0,95% menjadi 13,344.97.
Kinerja S&P 500 yang melempem dipicu oleh Chevron
dan Alcoa. Hasil laporan keuangan keduanya mengecewakan pasar. Indeks
pun kembali jatuh selama empat hari berturut-turut.
Saham Chevron (CVX) anjlok ke posisi US$ 112,45 atau
minus 4,2% dibandingkan penutupan hari kemarin. Sementara saham Alcoa
(AA) melemah lebih dalam, 4,6% ke posisi US$ 8,71 pasca diumumkannya
rugi bersih perseroan.
Pelemahan Alcoa juga dipicu outlook permintaan alumunium yang menurun akibat rendahnya pertumbuhan ekonomi China.
Chief Investment Officer Randy Warren dari Warren
Financial Service memperkirakan, laju pasar kali ini karena kekhawatiran
investor pada kinerja masing-masing emiten.
Bursa Wall Street pun makin tertekan pasca The Fed
mengestimasi pertumbuhan ekonomi yang moderat, meski pada bagian lain
data penjualan menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan bulan
sebelumnya.
Meski S&P kembali memerah, namun tetap saja ada
emiten yang mencatat kenaikan signifikan, seperti saham Wall-Mart Store
Inc (WMT) yang ditutup US$ 75,42, naik 1,7%. Saham WMT direspons positif
usai data penjualan perseroan mengalami kenaikan.
Saham FedEx Corp (FDX) juga naik tinggi, 5,2% ke
posisi US$ 89,99 usai perusahaan menyampaikan rencana pemangkasan biaya
di kedua divisi hingga berdampak pada peningkatan laba FedEx.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan
Rabu lalu ditutup melemah 0,24 poin ke level 4.280,01, dengan jumlah
transaksi sebanyak 7,72 juta lot atau setara Rp 4,14 triliun. Sentimen
outlook global oleh IMF masih menyelimuti pasar, serta antisipasi
pencapaian kinerja triwulan III-2012 yang tidak sesuai harapan.
0 comments:
Post a Comment