Rupiah Cenderung Melemah Pasca Euforia Kemenangan Obama

Info Rupiah Indonesia - Rupiah (USD IDR) akan bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah hari ini, seiring euforia terpilihnya kembali Presiden Barack Obama. Investor mencemaskan masalah fiskal AS sehingga mendorong permintaan mata uang AS sebagai safe haven.

Non Delivery Forward satu bulan di pasar offshore, pagi ini rupiah dibuka naik di level Rp 9.623-9.650 per dollar AS, sehingga diharapkan akan mengurangi tekanan dollar AS terhadap rupiah pagi ini. Tekanan dari bursa global yang siap menyeret Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan semakin memojokkan posisi rupiah terhadap dollar AS.

Sentimen negatif di pasar uang berisiko masih cukup kuat, kekhawatiran pelaku pasar terhadap voting parlemen Yunani atas paket penghematan terbaru masih membayangi.

Selain itu, Bank sentral Eropa (ECB) yang mengemukakan outlook pertumbuhan zona Euro yang negatif, menambah kekhawatiran investor untuk masuk dalam aset berisiko.

Pergerakan nilai tukar rupiah juga dipicu pada wait and see investor terhadap beberapa agenda penting, mulai dari langkah Yunani yang meminta kepada politisi untuk menyetujui penghematan hingga 17,3 miliar dolar AS yang diperoleh dari kebijakan kenaikan pajak dan pemotongan dana pensiun.

Pelaku pasar juga masih menunggu pengumuman suku bunga dari ECB, Bank Sentral Korsel, dan Bank Indonesia (BI). BNI Treasury memroyeksikan BI rate akan bertahan di level 5,75 persen mengingat kenaikan inflasi (4,61 persen) tetapi masih dalam target inflasi tahunan BI. Hari ini juga akan diadakan lelang SBI dan SBIS 9 Bulan dengan target masing-masing Rp 7 triliun dan Rp 0,5 triliun.

Hari ini Euro diperdagangkan rendah  mendekati dua bulan menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa setelah Presiden ECB Mario Draghi mengatakan krisis utang Eropa mempengaruhi Jerman. Sebuah laporan hari ini diperkirakan akan menunjukkan ekspor dalam perekonomian terbesar di Eropa menurun pada bulan September. Greenback tetap melemah terhadap mata uang Jepang setelah kemenangan Obama atas penantang Republik Mitt Romney meningkatkan harapan Federal Reserve akan mempertahankan stimulus moneter.

Euro tetap lemah bahkan setelah Yunani persetujuan Perdana Menteri Antonis Samaras mengamankan langkah-langkah penghematan yang diperlukan untuk membuka dana talangan. RUU tentang pemotongan pensiun, upah dan manfaat telah disetujui dengan 153 suara setuju di 300 kursi parlemen awal hari ini, menurut bertindak speaker

Euro turun 0,8 persen selama seminggu terakhir, Dolar naik 0,8 persen pada periode yang sama, Aussie menguat 0,1 persen menjadi $ 1,0416 sementara Yen menguat 1,2 persen.